Back to The Future: Year 3,000 — Part 1

Roby Widjaja
6 min readAug 6, 2020

“ The best way to predict the future is by creating the future with what we decide and do today ” [ Roby Widjaja ]

“Cara terbaik untuk meramalkan masa depan adalah dengan menciptakan masa depan dengan apa yang kita putuskan dan lakukan hari ini” [ Roby Widjaja ]

A photograph of a girl is looking through a telescope. Photograph source: https://unsplash.com/photos/iPbwEiWkVMQ

Read also ( Baca juga ):

A Glimpse About 7 Technologies of The Future

Future Foods

Future Smartphone

For some people, What is written in this article can be a mystical prophecy. No, I am not a Harry Potter who prophesy the future by observing a magic crystal ball. For some other people, this article can be a scientific thought from scientists such as Stephen Hawking. I am also not a Stephen Hawking. For me, I call it a global initiative and invitation for all human beings on Earth to work together to make it come true.

Bagi sebagian orang, apa yang tertulis pada artikel ini bisa saja dianggap sebagai ramalan mistis. Bukan, saya bukanlah seorang Harry Potter yang meramal masa depan dengan mengamati sebuah bola kristal magis. Bagi sebagian orang lain lagi, artikel ini bisa saja dianggap sebagai sebuah pemikiran ilmiah dari para ilmuwan seperti Stephen Hawking. Saya juga bukanlah seorang Stephen Hawking. Bagi saya, ini adalah sebuah ajakan global bagi semua manusia di Bumi untuk bekerja bersama merealisasikan hal ini.

Today is in year 3,000.

Hari ini adalah di tahun 3,000.

The human population on Earth is more than 100 billion people.

Populasi manusia di Bumi sudah mencapai lebih dari 100 milyar manusia.

The percentage ( from the total Earth’s surface in kilometre square ) of natural forest and man-made botanical garden on Earth’s surface is much bigger than it was in the year 2020. All climate change negative effects have been eliminated by science and technology. There is no more global deforestation on Earth by human beings.

Persentase ( dari luas total permukaan bumi dalam kilometer persegi ) dari hutan alami dan buatan manusia di permukaan Bumi adalah jauh lebih besar dari persentasenya di tahun 2020. Semua efek negatif dari perubahan iklim telah dihilangkan dengan sains dan teknologi. Tidak ada lagi penggundulan hutan secara global di Bumi oleh manusia.

There are no more farmers and agriculture fields. Human being civilization produces foods in science labs and factories.

Tidak ada lagi petani dan ladang pertanian. Peradaban manusia memproduksi makanan di laboratorium sains dan pabrik.

All human beings are diseases resistant genetically. All human beings can live more than 100 years with always young biological body. There are more Biologists than Doctors. There are more DNA and Stem Cell Therapy Clinics than hospitals.

Semua manusia kebal penyakit secara genetik. Semua manusia bisa hidup lebih dari 100 tahun dengan tubuh biologis yang tetap selalu muda. Jumlah Ahli Biologi lebih banyak daripada jumlah Dokter. Jumlah klinik — klinik Terapi DNA dan Sel Punca juga lebih banyak daripada rumah — rumah sakit.

There are no mining activities on Earth for energy sources, minerals, and metals. Human being civilization do mining on outside planet Earth, such as other planets and asteroids. There are human being civilizations on planets outside Earth.

Tidak ada lagi aktivitas pertambangan di Bumi untuk menambang sumber energi, mineral, dan logam. Peradaban manusia melakukan pertambangan di luar planet Bumi, seperti di planet — planet lain dan asteroid. Ada peradaban — peradaban manusia di planet — planet di luar planet Bumi.

There are no more power plants that use fossil fuel based energy sources such as oil, natural gas, and coal. There are even no big power plants that generate and supply electricity for a city. There is also no electric grid that distributes electricity from power plants to houses and buildings. Houses and buildings generate electricity independently by clean renewable energy power plants.

Tidak ada lagi pembangkit — pembangkit listrik yang menggunakan sumber — sumber energi berbasis fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Bahkan tidak ada lagi pembangkit — pembangkit listrik besar yang menghasilkan dan menyuplai listrik untuk sebuah kota. Tidak ada lagi jaringan kabel distribusi listrik yang mendistribusikan listrik dari pembangkit listrik ke rumah — rumah dan bangunan — bangunan. Rumah — rumah dan bangunan — bangunan menghasilkan listrik secara mandiri dengan pembangkit — pembangkit listrik yang berbasis energi bersih terbarukan.

There are only narrow roads for pedestrians. There is no more wide streets and highways. There is no more railroads, train stations, and trains. Human being civilization only uses air and sea transportations.

Hanya ada jalan — jalan sempit untuk para pejalan kaki. Tidak ada lagi jalan — jalan yang lebar dan jalan tol. Tidak ada lagi rel kereta api, stasiun kereta api, dan kereta api. Peradaban manusia hanya menggunakan transportasi udara dan laut.

Human beings can read a 1,000 pages book by downloading it into their biological human brain directly in less than 3 seconds. Human beings can finish a formal education from elementary school to PhD in less than a year.

Manusia bisa membaca sebuah buku dengan 1,000 halaman dengan mengunduhnya secara langsung ke dalam otak mereka kurang dari 3 detik. Manusia bisa menyelesaikan pendidikan formal dari tingkat SD sampai S-3 dalam waktu kurang dari setahun.

Human being civilization only communicates with less than 3 different human languages.

Peradaban manusia hanya berkomunikasi dengan kurang dari 3 bahasa manusia.

Human beings don’t need to do high-risk jobs or jobs they don’t like to do, because those jobs are mostly done by Robots and/or Artificial Intelligence.

Manusia tidak perlu melakukan pekerjaan — pekerjaan yang beresiko tinggi atau pekerjaan — pekerjaan yang tidak mereka sukai, karena pekerjaan — pekerjaan itu sebagian besar dilakukan oleh Robot — Robot dan/atau Kecerdasan Buatan.

Futuristic City. Photograph source: https://www.123rf.com/photo_89180582_future-city-on-the-coast-3d-render.html

Watch this video ( tontonlah video ini ): The Future City

Will your tribe or nation become cavemen among high tech tribes and nations in future cities or parts of the high tech tribes and nations in year 3,000?

Apakah sukumu atau bangsamu akan menjadi para manusia purba diantara para suku dan bangsa berteknologi tinggi di kota — kota masa depan atau menjadi bagian dari para suku dan bangsa berteknologi tinggi di tahun 3,000?

A caveman. Picture source: https://depositphotos.com/12189403/stock-illustration-cartoon-caveman.html
StarTrek Movie Characters. Photograph source: https://www.pinterest.com/pin/312155817907502979/

To be continued…

Bersambung…

This article was written by Roby Widjaja,

Who is The Grand Architect of The Universe, The “Nostradamus”, The Futurist, The Scientist, The Thinker, The Writer, who learn about Science, Philosophy, and Literature by autodidact and from real life in many different social economic classes societies.

Yang adalah Sang Arsitek Besar Alam Semesta, Sang “Nostradamus”, Sang Pemerhati Masa Depan, Sang Ilmuwan, Sang Pemikir dan Sastrawan Jalanan, yang belajar Sains, Filsafat, dan Seni Sastra secara otodidak dan dari kehidupan nyata di masyarakat berbagai kalangan.

Digital Marketing Specialist and Strategist, Website and Web Application Developer, Mobile Apps Developer, Market Researcher, Search Engine Optimization ( SEO ) Specialist, Digital Advertising Specialist, Social Media Management Specialist, Digital Content Creator, Digital Artist, Independent Writer, Graphic Designer, Videographer and Video Editor, 2D/3D Animator, Software Developer, Scientist, Thinker, and Entrepreneur.

Spesialis dan Pembuat Strategi Pemasaran Digital, Pengembang situs web dan aplikasi berbasis web, Pengembang Aplikasi Ponsel Cerdas, Spesialis Optimasi Mesin Pencarian, Spesialis Manajemen Iklan Digital, Spesialis Manajemen Akun Media Sosial, Kreator Konten Digital, Seniman Digital, Penulis Lepas Mandiri, Desainer Grafis, Videografer dan Editor Video, Kreator Animasi 2D/3D, Pengembang Perangkat Lunak Komputer, Ilmuwan, Pemikir, dan Wirausahawan.

100% Shareowner, Founder, and CEO of iMarketology and Arts-of-Life. Both iMarketology and Arts-of-Life haven’t been incorporated legally yet anywhere in this world.

Pemilik 100% Saham, Pendiri, dan Direktur Utama dari iMarketology dan Arts-of-Life. Baik iMarketology maupun Arts-of-Life belum dibuat badan hukumnya secara legal dimanapun juga di dunia ini.

Social Media: Instagram | Twitter | Facebook | Facebook Page | Linkedin

Wattpad

--

--

Roby Widjaja

An Independent Writer. A Thinker. 100% Shareowner, Founder, and CEO of www.imarketology.net and www.arts-of-life.com ( It’s still in development phase ).