Ketika Tuhan Yesus Kristus Dihina…

Roby Widjaja
9 min readNov 3, 2020

Apakah penghinaan — penghinaan harus selalu ditanggapi ?

Lukisan “Salvator Mundi” karya Leonardo da Vinci yang senilai USD 450 juta lebih. Sumber foto.

Baca juga: The 20 Most Expensive Paintings In the World

This piece by Leonardo da Vinci painted in the 1500’s was often put under the radar for its authenticity. The art world is still divided whether it’s da Vinci’s real work or the work of one of his skilled students. Regardless, it fetched a hefty $450 million at a Christie’s auction in 2017. The piece was bought by the Crown Prince of Saudi Arabia, His Highness Sheikh Mohammed bin Salman Al Saud through his Minister of Culture. The painting was due to be displayed at the Louvre Abu Dhabi, however, it was later cancelled. It’s rumoured to have been held up on a Saudi prince’s yacht and reserved for display at Saudi’s very own future cultural centre in Al Ula, according to the Wall Street Journal.

Read more at: https://www.luxhabitat.ae/the-journal/top-10-most-expensive-paintings-in-the-world/
LUXHABITAT © 2020

Lukisan yang sampai saat ini merupakan lukisan termahal di dunia itu berjudul “Salvator Mundi”, yang artinya “Sang Juru Selamat Dunia”. Wajah dalam lukisan itu adalah wajah Tuhan Yesus Kristus menurut Leonardo da Vinci.

Baca juga:

Presiden Prancis Macron: Erdogan Tunjukkan Sikap Berperang

‘Prancis dalam kondisi syok’ setelah serangan bertubi-tubi, Presiden Macron klarifikasi pernyataan tentang kartun kontroversial

Dewan Muslim Prancis Angkat Bicara! Berikan Jawaban Ini atas Pidato Kontroversial Emmanuel Macron

Ketika saya membaca berita tentang kejadian di Prancis beberapa hari ini melalui beberapa artikel berita, saya jadi teringat ketika Tuhan Yesus Kristus juga banyak kali dihina banyak orang melalui artikel, meme di internet, gambar karikatur, video animasi, video lelucon singkat, dan lain sebagainya.

Sebagai rangkuman, berbagai penghinaan terhadap Tuhan Yesus Kristus dari seluruh dunia itu bernada seperti ini:

  1. Yesus Kristus katanya Tuhan, tetapi koq ternyata bisa dibunuh para manusia biasa.
  2. Yesus Kristus katanya Tuhan, tetapi koq tidak sanggup melepaskan diri dari kayu salib secara supranatural atau ajaib, dan menyelamatkan diri sendiri.
  3. Yesus Kristus itu Tuhan bercelana kolor ( karena memang seringkali dilukiskan pada patung — patung salib, Tuhan Yesus Kristus hanya bercelana saja sewaktu disalibkan ).
  4. Beberapa lukisan, kartun, dan meme di internet yang menggambarkan Tuhan Yesus Kristus sedang berhubungan seks dengan seorang wanita dan keduanya dalam kondisi telanjang bulat.
  5. Beberapa lukisan, kartun, dan meme di internet yang menggambarkan Tuhan Yesus Kristus sedang memeluk seorang wanita yang hanya berbikini saja dan seolah — olah seperti sedang menjadi cover majalah pria dewasa Playboy.
  6. Beberapa lukisan, kartun, dan meme di internet yang menggambarkan Tuhan Yesus Kristus dan para muridNYA sedang melakukan perjamuan terakhir dengan telanjang bulat.
  7. Patung kayu Salib Kristus dikatakan mengandung kuasa supranatural dari Jin.
  8. Lelucon — lelucon dalam bentuk video singkat tentang mujizat — mujizat yang pernah dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus.
  9. Video — video singkat yang menunjukkan seseorang sedang menginjak — nginjak atau merobek — robek Alkitab Katolik/Kristen.
  10. Dan masih banyak berbagai hinaan lain dalam bentuk tulisan, foto, meme di internet, kartun, video animasi, dan video singkat.

Saya sudah menjadi seorang Katolik sejak usia 7 tahun. Sejak usia 17 tahun saya kemudian menjadi seorang Kristen sampai sekarang.

Apakah saya pernah marah, sakit hati, dan tersinggung ketika saya melihat berbagai macam hinaan terhadap Tuhan Yesus Kristus seperti itu ? Saya sama sekali tidak pernah marah, sakit hati, dan tersinggung atas hinaan — hinaan seperti itu.

Seandainya saya seorang rohaniwan Katolik/Kristen terkenal yang memiliki jutaan umat, saya juga merasa tidak penting dan tidak perlu untuk menggerakkan jutaan umat saya untuk melakukan demonstrasi massa di tempat — tempat umum, membunuh atau memenggal kepala pelaku penghinaan, dan memboikot produk — produk perusahaan atau negara tertentu. Saya tidak mau merusak kesehatan mental dan spiritual saya dan jutaan umat saya dengan menggerakkan mereka untuk melakukan tindakan — tindakan buruk seperti itu yang sebenarnya kurang dewasa secara spiritual.

Mengapa saya tidak pernah marah, sakit hati, dan tersinggung ketika melihat hinaan — hinaan seperti itu ?

Baca juga:

Kegalauan Dunia Diantara Agama dan Spiritualitas

1. Bagi Saya Beragama Vs Spiritualitas itu berbeda jauh

Beragama lebih menonjolkan mengadopsi identitas dan simbol — simbol agamanya yang terlihat secara fisik, tata cara ibadah dalam rumah ibadah, status agamanya dalam kartu identitas dan secara hukum, memperlihatkan diri di publik rutin beribadah di rumah — rumah ibadah, dan sebagainya.

Sedangkan Spiritualitas lebih menonjolkannglakoni” atau “lelaku” ( dalam bahasa Jawa ) alias melakukan ajaran — ajaran agamanya, merenungkan ajaran agamanya secara mendalam, membangun karakter — karakter ilahi dalam dirinya, dan sebagainya.

2. Puncak Dari Semua Ajaran Agama Adalah Cinta Kasih

Semua ajaran agama yang berbeda pada akhirnya akan bertemu di satu titik pertemuan dan mengamini kebenaran — kebenaran mutlak yang termaktub dalam nilai — nilai kemanusiaan yg universal, seperti misalnya Cinta Kasih, bukankah begitu ? Puncak dari semua ajaran agama sebenarnya adalah Cinta Kasih.

3. Ajaran Katolik atau Kristen Mengutamakan Kasih

“…dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi…” [ Alkitab Katolik/Kristen, Matius 22:35–40 ]

Agama, ajaran agama, rumah ibadah seharusnya juga menjadi pembawa Perdamaian, “Damai di Bumi, dan Damai di Surga”,bukan malah sebaliknya. Apabila ajaran agamamu mengajarkan untuk membenci atau bahkan membunuh orang lain hanya karena orang itu berbeda agama atau ras denganmu, maka engkau perlu merenungkan kembali caramu menghayati dan mengamalkan ajaran agamamu. Engkau juga perlu mempertanyakan berulang kali kebenaran perkataan guru agamamu yang mengajarkan hal itu.

Definisi Kasih adalah:

[ Alkitab Katolik/Kristen, 1 Korintus 13: 4–9 ]

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.

4. Apabila Seseorang Menampar Pipi Kananmu, Berikan Juga Pipi Kirimu

[ Alkitab Katolik/Kristen, Matius 5:39 ]

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Tentu saja ayat ini mengandung suatu kiasan juga. Dalam konteks kehidupan sehari — hari di kehidupan masyarakat modern ini, ayat ini mengajarkan kepada kita untuk murah memberi pengampunan kepada orang lain yang berbuat salah kepada kita dan tidak perlu membalasnya.

5. Para Keluarga Korban Terorisme di Dunia Ini Juga Murah Pengampunan Kepada Para Pelaku dan Keluarga Pelaku Terorisme

Kita semua tahu, bahwa sudah sering terjadi terorisme di dunia selama ini, mulai dari para pelaku bom bunuh diri di beberapa kota di dunia ini sampai ke pesawat penumpang komersial yang ditabrakkan ke gedung WTC di New York, Amerika Serikat.

Saya pernah membaca maupun menonton video kesaksian para keluarga korban terorisme di dunia selama ini. Setelah beberapa minggu dari peristiwa terorisme yang terjadi, para keluarga korban terorisme, yang mayoritas juga beragama katolik/kristen, malah lebih memilih untuk mengampuni begitu saja para pelaku terorisme maupun para keluarga pelaku terorisme.

Tidak ada satu pun dari mereka yang kemudian malah menghimpun massa untuk berdemonstrasi di tempat — tempat umum, membunuh atau memenggal kepala para keluarga pelaku terorisme, dan memboikot produk, perusahaan, atau negara tertentu yang terasosiasi dengan para pelaku terorisme.

Murah pengampunan kepada orang lain yang berbuat salah kepada kita sebenarnya adalah untuk kebaikan dan kesehatan biologis, psikologis, dan spiritual kita sendiri.

“Apabila umat manusia menerapkan prinsip mata ganti mata dan gigi ganti gigi, maka akan banyak manusia yang buta dan ompong” [ Mahatma Gandhi ]

6. Kasihilah Musuhmu dan Berdoalah Bagi Mereka yang Menganiaya Kamu

[ Alkitab Katolik/Kristen, Matius 5:44 ]

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Tentu saja ayat ini tidak mengajarkan kepada kita untuk menganggap orang lain sebagai musuh. Maksud dari ayat ini adalah, “apabila ada orang lain yang menganggap kita sebagai musuhnya, maka kasihilah mereka dan berdoalah agar mereka diampuni oleh Tuhan atas semua kesalahannya kepada kita”.

7. Saya Memakai Logika Ini “Apabila Ada Seorang Anak Kecil Yang…”

Seandainya kita memiliki anak kecil yang berusia antara 5 sampai 10 tahun, lalu anak kecil itu salah berkata — kata tentang suatu teori atau hukum dari ilmu matematika, fisika, biologi, atau kimia, apakah kita sebagai orang tuanya akan menampar, memukul, membunuh, menghajar, atau bahkan memenggal kepala anak kita sendiri hanya karena kesalahan perkataannya ?

Kalau kita masih sehat secara psikologis, tentunya kita tidak akan melakukan kekerasan sekecil apa pun kepada anak kecil seperti itu.

Yang harus kita lakukan adalah menjelaskan hal yang benar bagaimana kepada anak kecil itu dengan lemah lembut dan kasih sayang, bukankah begitu ?

8. Saya Memakai Logika Ini “Apabila Ada Orang Gila Yang Sedang Marah — Marah…”

Seandainya kita sedang makan di sebuah restoran, lalu tiba — tiba ada orang gila masuk restoran itu. Orang gila itu kemudian marah — marah tidak jelas kepada semua tamu di restoran itu termasuk kepada kita, apakah kita perlu merasa tersinggung dan marah kepada orang gila itu atas segala perkataannya ?

Tentu saja tidak, bukankah begitu ? Sebagai orang yang sehat secara psikologis dan dewasa, kita tidak perlu marah dan tersinggung atas segala perkataan orang gila itu. Kita malah seharusnya merasa kasihan kepada orang gila itu.

9. Peristiwa Penyaliban Tuhan Yesus Kristus Adalah Juga Sebuah Penghinaan

Dalam budaya bangsa Yahudi kuno, hukuman disalibkan sebenarnya adalah hukuman paling berat yang hanya diberikan kepada para penjahat terbesar atau pelaku kriminal terberat.

Sepanjang Jalan Salib yang dimulai dari Taman Getsemani sampai Bukit Golgota sejauh beberapa kilometer, Tuhan Yesus Kristus berjalan kaki sambil memanggul kayu salib yang berat, menerima penghinaan dari banyak orang yang menontonnya, diludahi, dan dicambuki.

Kayu Salib yang besar dan berat itu adalah simbol dosa — dosa seluruh umat manusia yang hukuman atas dosa — dosa itu ditanggungNya.

Bagaimanakah kita bisa memahami perasaan Tuhan Yesus Kristus pada saat proses penyaliban itu ?

Marilah kita berimajinasi sedikit.

Seandainya kita adalah para donor darah yang sering menyelamatkan nyawa orang — orang di rumah sakit yang sedang membutuhkan transfusi darah. Setiap tetes darah kita ternyata telah menyelamatkan nyawa banyak orang tidak peduli usia, jenis kelamin, status sosial dan ekonomi, latar belakang pendidikan, suku, agama, dan ras mereka. Tetapi akhirnya, setiap orang yang telah kita selamatkan melalui donasi darah kita itu akhirnya malah menghina bahkan menganiaya kita. Bagaimana perasaaan kita menerima perlakukan seperti itu ?

Kurang lebih, perasaan Tuhan Yesus Kristus pada saat itu juga sama seperti perasaan kita pada ilustrasi tersebut.

Memang betul, dalam proses penyaliban pada masa itu, orang — orang yang sedang menjalani hukuman penyaliban selalu ditelanjangi secara fisik. Ditelanjangi secara fisik lalu kemudian diseret berjalan kaki sejauh beberapa kilometer adalah juga sebuah bentuk penghinaan. Tuhan Yesus Kristus yang menerima ditelanjangi seperti itu sebenarnya juga adalah sebuah simbol bahwa Ia rela menggantikan seluruh umat manusia yang seharusnya ditelanjangi semua aib dan dosa — dosa pribadinya pada hari penghakiman nanti.

Bagaimana perasaan anda ketika anda berbuat suatu kesalahan atau pelanggaran hukum, lalu anda dihukum dengan cara ditelanjangi sampai telanjang bulat secara fisik, dan kemudian anda diarak berjalan sejauh beberapa kilometer di jalan raya sambil ditonton ribuan orang lain ?

Memahami bahwa Tuhan Yesus Kristus sangat sempurna dalam hal kesabaran selama proses disalibkan itu, saya pun juga belajar untuk bisa sabar seperti Tuhan Yesus Kristus ketika menghadapi penghinaan dari orang lain.

10. Salah Satu Perkataan Tuhan Yesus Di Kayu Salib “Bapa ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”

Di detik — detik terakhir proses penyaliban, Tuhan Yesus Kristus malah berkata “Bapa, ampunilah mereka ( semua orang yang terlibat dalam menyalibkan diriNya ), karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”.

Memahami teladan Tuhan Yesus Kristus dalam hal mengampuni kesalahan atau dosa orang lain, saya pun juga belajar mudah mengampuni kesalahan atau dosa orang lain kepada saya.

Renungan…

Saya sendiri sampai saat ini masih malu menyatakan diri sebagai orang Kristen, bukan karena Agamanya atau ajaran — ajarannya buruk, tetapi karena saya pribadi merasa masih belum sempurna menjadi pelaku Kasih dalam kehidupan sehari — hari saya selama ini.

Artikel ini ditulis oleh Roby Widjaja,

Yang adalah Seorang Pemikir dan Sastrawan Jalanan,

Yang belajar ilmu Filsafat dan Seni Sastra secara otodidak dari berbagai sumber dan cara.

Spesialis dan Pembuat Strategi Pemasaran Digital, Pengembang situs web dan aplikasi berbasis web, Pengembang Aplikasi Ponsel Cerdas, Spesialis Optimasi Mesin Pencarian, Spesialis Manajemen Iklan Digital, Spesialis Manajemen Akun Media Sosial, Kreator Konten Digital, Seniman Digital, Penulis Lepas Mandiri, Desainer Grafis, Videografer dan Editor Video, Kreator Animasi 2D/3D, Pengembang Perangkat Lunak Komputer, Ilmuwan, Pemikir, dan Wirausahawan.

Pemilik 100% Saham, Pendiri, dan Direktur Utama dari iMarketology dan Arts-of-Life. Baik iMarketology maupun Arts-of-Life belum dibuat badan hukumnya secara legal dimanapun juga di dunia ini.

Social Media: Instagram | Twitter | Facebook | Facebook Page | Linkedin

Wattpad | Professor JavaScript | Profesor Robium

--

--

Roby Widjaja

An Independent Writer. A Thinker. 100% Shareowner, Founder, and CEO of www.imarketology.net and www.arts-of-life.com ( It’s still in development phase ).